Teks Persuasif (Persuasive Text): Definisi, Struktur, dan Contohnya

Teks persuasif a.k.a persuasive text bisa jadi media kreatif buat kamu yang hobi menulis, ingin mengasah kemampuan bahasa Inggris, dan mau jadi influencer yang kritis.
—
Melalui teks ini, kamu dapat belajar bagaimana menyampaikan opini dengan cara yang menarik, sehingga dapat meyakinkan audiens to do something. Di sisi lain, kamu juga bisa menambah pengetahuan vocabulary dan melatih skill writing.
Tapi ingat, saat hendak menulis, dalam persuasive text terdapat struktur, ciri, dan kaidah bahasa yang membedakannya dengan jenis teks bahasa Inggris lain. Supaya tidak tertukar, mari pahami materi teks persuasif bahasa Inggris di artikel ini. Simak hingga tuntas ya, guys ~
Pengertian Teks Persuasif (Persuasive Text) Bahasa Inggris
Merujuk pada Oxford Learn Dictionaries, kata persuasive diartikan dengan mampu membujuk seseorang untuk melakukan atau mempercayai sesuatu.
Jadi, arti dari teks persuasif adalah sebuah teks yang dirancang untuk meyakinkan, menyuruh, membujuk, dan memengaruhi pembaca atau pendengar untuk melakukan suatu hal sesuai dengan opini yang disampaikan penulis.
Teks persuasif bersifat subjektif, sebab isi teksnya murni dari sudut pandang, pengalaman pribadi, atau bahkan daya tarik emosi sang penulis.
Tujuan Teks Persuasif Bahasa Inggris
Secara umum, berikut tujuan dari persuasive text :
1. Meyakinkan Pembaca
Teks persuasif bertujuan untuk meyakinkan pembaca agar menerima suatu pandangan, pendapat, atau ide yang dibahas. Penulis berusaha untuk membuat argumen yang kuat dan logis sehingga pembaca merasa terdorong untuk setuju.
2. Mengubah Sikap atau Perilaku
Teks ini tidak hanya berfokus pada meyakinkan pembaca, tetapi juga berupaya untuk mengubah sikap atau perilaku mereka terhadap suatu isu. Penulis dapat mengajak pembaca untuk melakukan tindakan tertentu seperti mendukung sebuah campaign, atau membeli suatu produk.
3. Menyampaikan Informasi
Meskipun tujuannya adalah membujuk, teks persuasif juga menyampaikan informasi yang relevan dan mendukung argumen. Pasalnya, penulis perlu menggunakan fakta, statistik, dan contoh nyata untuk memperkuat posisinya.
4. Membangun Koneksi Emosional
Teks persuasif biasanya dikemas dengan bahasa yang emosional untuk membangun koneksi dengan pembaca. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan dampak dari argumen yang disampaikan dalam tulisan.
5. Mendorong Tindakan
Tujuan paling utama dari persuasive text adalah mendorong pembaca untuk mengambil tindakan tertentu. Contohnya seperti menandatangani, mengurangi pencemaran lingkungan, dan mendukung sebuah gerakan sosial.
Baca Juga: Argumentative Text / Teks Argumentasi Bahasa Inggris : Definisi, Struktur & Contoh
Jenis Teks Persuasi
Berikut beberapa macam teks persuasi:
1. Educational Persuasive Text (Teks Persuasi Pendidikan)
Teks ini meyakinkan pembaca mengenai pentingnya suatu informasi atau ide dalam konteks pendidikan. Contoh topik:
- The importance of early childhood education.
- The benefits of learning a second language.
- The necessity of STEM education in schools.
2. Advertising Persuasive Text (Teks Persuasi Iklan)
Seperti namanya, advertising persuasive digunakan untuk mempromosikan produk atau layanan agar konsumen tertarik untuk membelinya. Dalam dunia digital, ini akan berkaitan dengan teknik copywriting untuk tujuan komersial.
3. Political Persuasive Text (Teks Persuasi Politik)
Teks persuasif politik ditujukan untuk mempengaruhi pendapat publik mengenai kandidat atau kebijakan politik. Contoh temanya:
- Support for a candidate in an election.
- Advocacy for universal healthcare.
- Campaign for environmental policies and regulations.
4. Propaganda Persuasive Text (Teks Persuasi Propaganda)
Teks propaganda dirancang untuk memengaruhi pendapat atau perilaku orang dengan cara yang bias dan tidak objektif. Tujuan dari propaganda adalah untuk mempromosikan ideologi, kebijakan, atau agenda tertentu.
Di jenis teks ini, penulis sering mengabaikan fakta, juga menggunakan teknik emosional untuk membujuk audiens.
Struktur Teks Persuasif Bahasa Inggris
Yuk, simak apa saja susunan dari persuasive text:
1. Introduction of the Issue (Pengenalan Isu)
Pengenalan isu merupakan bagian awal dari teks persuasif yang menjelaskan topik yang akan dibahas. Dalam bagian ini, penulis menyajikan latar belakang dan konteks isu agar pembaca memahami pentingnya topik tersebut. Ingat, pengenalan isu harus menarik perhatian pembaca, sehingga mereka mau menyimak tulisan hingga akhir.
Contoh:
In recent years, plastic pollution has become one of the most pressing environmental issues of our time. Every year, millions of tons of plastic waste end up in our oceans, harming marine life and ecosystems.
2. Series of Arguments (Rangkaian Argumen)
Rangkaian argumen berisi pernyataan yang mendukung sudut pandang penulis mengenai isu tersebut. Di sini, kamu perlu menyajikan argumen yang logis dan relevan, didukung oleh fakta, data, dan contoh yang meyakinkan agar pembaca merasa percaya dengan argumen yang diajukan.
Contoh:
Studies have shown that over 1 million marine creatures die each year due to plastic ingestion. Furthermore, microplastics have been found in the most remote parts of the ocean, indicating the widespread nature of this problem. Not only does plastic pollution endanger wildlife, but it also affects human health as plastics enter the food chain.
3. Call to Action (Pernyataan Ajakan)
Pernyataan ajakan adalah bagian di mana penulis meminta pembaca untuk mengambil tindakan tertentu. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, ini merupakan langkah penting dalam teks persuasif. Karena tanpa ajakan yang jelas, pembaca mungkin tidak tahu apa yang diharapkan dari sang penulis.
Buatlah ajakan secara lugas dan mudah dipahami, misalnya:
To combat this crisis, we must take action now. Reduce your use of single-use plastics, participate in local clean-up efforts, and support legislation aimed at reducing plastic waste. Together, we can make a difference!
4. Restatement (Penegasan Kembali)
Dalam restatement, kamu bisa mengulangi poin-poin utama yang telah dibahas. Tujuannya adalah untuk memperkuat pesan penulis dan meninggalkan kesan mendalam pada pembaca. Penegasan kembali cukup ditulis dengan singkat, dan fokus pada call to action yang diusulkan.
Contoh:
In conclusion, plastic pollution is a critical issue that affects both our environment and our health. By reducing plastic usage and supporting local initiatives, we can protect our oceans and ensure a healthier planet for future generations.
Ciri dan Kaidah Kebahasaan Teks Persuasif
Inilah language features yang menjadi ciri khas dari persuasive text:
1. Uses the Present Tense (Menggunakan Bentuk Waktu Sekarang)
Dalam teks persuasif, penggunaan bentuk waktu sekarang sangat penting karena memberikan kesan immediacy (keterhubungan langsung) dan relevansi terhadap argumen yang disampaikan.
Dengan menggunakan present tense, penulis seolah-olah mengajak pembaca untuk merasakan dan memahami konteks yang ada saat ini. Contoh kalimat:
“Animals suffer from pollution every day.”
(Hewan menderita akibat polusi setiap hari.)
“We must act now to protect the environment.“
(Kita harus bertindak sekarang untuk melindungi lingkungan.)
Baca Juga: Simple Present Tense: Pengertian, Kegunaan, Rumus, dan Contoh Kalimat
2. Uses Emotive Language (Menggunakan Bahasa Emosional)
Bahasa emosional adalah kata-kata yang dirancang untuk memicu perasaan dan emosi pembaca. Penggunaan emotive language dalam teks persuasif membantu menarik perhatian pembaca dan membangkitkan empati, sehingga pesan yang ingin disampaikan lebih kuat dan mendalam.
Contoh kata atau kalimat:
“It is heartbreaking to see so many innocent animals suffering.”
(Sungguh mengharukan melihat begitu banyak hewan yang tidak bersalah menderita.)
“We need to stop this cruelty towards animals.“
(Kita perlu menghentikan kekejaman terhadap hewan-hewan ini.)
3. Uses Connectives to Emphasize, Contrast, or Show Cause and Effect (Menggunakan Kata Penghubung untuk Menekankan, Membandingkan, atau Menunjukkan Sebab-Akibat)
Kata penghubung berfungsi untuk memperjelas hubungan antara ide-ide dalam teks persuasif. Argumen pun bisa tersampaikan dengan lebih efektif. Lebih dari itu, penulis dapat menunjukkan bagaimana satu ide terkait dengan ide lainnya.
Contoh kata penghubung:
Emphasize:
“Moreover, this issue affects everyone.”
(Selain itu, masalah ini memengaruhi semua orang.)
Contrast:
“However, not everyone agrees with this viewpoint.”
(Namun, tidak semua orang setuju dengan sudut pandang ini.)
Cause and Effect:
“Because of this, we must take action immediately.“
(Karena ini, kita harus mengambil tindakan segera.)
4. Uses Call to Action (Kata Ajakan)
Dalam bahasa Inggris, “kata ajakan” disebut Call to Action. Ini adalah serangkaian kata yang digunakan untuk mengundang, membujuk, atau mendorong pembaca atau pendengar untuk melakukan sesuatu.
Ada dua jenis ajakan: yang tersurat (langsung) dan yang tersirat (tidak langsung).
Contoh kata ajakan tersurat:
Let’s (Ayo)
Contoh kata ajakan tersirat:
- Ought to (hendak)
- Should (sebaiknya)
- Expected to (diharapkan)
- Necessary (perlu)
- Must (harus)
5. Uses Mental Verbs (Verba Mental)
Mental verb merupakan kata kerja yang menggambarkan pikiran, perasaan, atau reaksi seseorang terhadap suatu tindakan atau kejadian.
Contoh verba mental:
- Remember (Mengingat)
- Guess (Menduga)
- Admire (Mengagumi)
- Assume (Berasumsi)
- Conclude (Menyimpulkan)
Baca Juga: Verb: Pengertian, Ciri-Ciri, Tipe, Beserta Contohnya
6. Uses Technical Terms (Istilah Teknis)
Salah satu faktor yang membuat teks persuasi bagus adalah, teks tersebut ditulis oleh seseorang yang memiliki keahlian atau pengetahuan mendalam tentang sebuah topik.
Untuk menunjukkannya, kamu perlu menuangkan berbagai istilah teknis yang relevan.
Contoh istilah teknis bidang pendidikan:
- Curriculum (Kurikulum)
- Standardized Test (UTBK)
- Midterm Exam (PTS)
7. Uses Argumentative Connectives (Kata Penghubung Argumentatif)
Untuk memperkuat atau menekankan suatu argumen, menunjukkan hubungan sebab-akibat, atau membuat kontras antara dua ide, gunakanlah kata penghubung argumentatif.
Contohnya seperti:
- If (Jika)
- Then (Maka)
- Because (Sebab)
- Since (Karena)
- Therefore (Dengan demikian)
- As a Result (Akibatnya)
- Thus (Oleh karena itu)
8. Uses Referencing Word (Kata perujukan)
Kata-kata ini digunakan untuk memperkenalkan informasi, data, atau sumber yang akan mendukung argumen. Selain itu, kata rujukan juga berfungsi menggantikan kata benda, tempat, atau orang untuk variasi dalam teks.
Mislanya:
- Based On (Berdasarkan pada)
- Assumes (Berasumsi)
- Therefore (Maka)
9. Uses Rhetorical Question (Pertanyaan retoris)
Pertanyaan retoris adalah pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban, tetapi dapat memicu pemikiran pembaca atau pendengar.
Misalnya:
Do we really want our children to grow up in an unhealthy environment?
10. Uses Fact and Statistic (Fakta dan statistik)
Jika kamu ingin meyakinkan seseorang untuk mendengarkanmu, kamu pasti akan menggunakan fakta, alasan, dan statistik, bukan?
Bukti ini sering dipakai dalam teks persuasif untuk meyakinkan audiens bahwa penulis dapat dipercaya sepenuhnya. Contohnya seperti ini:
Did you know that over 70% of adults in the U.S. are classified as overweight or obese? This alarming statistic highlights the urgent need for change. Research shows that a balanced diet rich in fruits and vegetables can reduce the risk of chronic diseases by 30%. By incorporating just one additional serving of vegetables into your daily meals, you can make a significant difference in your overall health. Don’t wait for the problem to escalate; take action now for a healthier future!
11. Often repeat the main points (Sering mengulang poin utama)
Semakin sering kamu mendengar sesuatu, semakin besar kemungkinan kamu akan percaya itu, bukan? Itulah sebabnya banyak teks persuasif menggunakan pengulangan.
12. Uses Modal Verb and Adverb (Menggunakan Modal dan Kata Keterangan)
Kata kerja modal adalah kata yang mendorong pembaca untuk melakukan sesuatu. Contohnya adalah kata-kata seperti “harus” (must), “sebaiknya” (should), dan “akan” (will). Misalnya, kalimat “You must act now” (Kamu harus bertindak sekarang) menunjukkan bahwa ada dorongan untuk segera melakukan sesuatu.
Sementara itu, adverbia modal adalah kata yang menegaskan pernyataan dan tidak memberikan keraguan. Contoh adverbia modal adalah “pasti” (definitely), “absolut” (absolutely), dan “tentu saja” (certainly).
Terkadang, kata kerja modal dan adverbia modal digunakan bersamaan untuk membuat ajakan yang lebih persuasif, seperti dalam kalimat “You definitely must act now” (Kamu pasti harus bertindak sekarang).
Kombinasi ini membuat pesan terasa lebih urgent dan mendorong orang untuk segera mengambil tindakan.
13. Sometimes mentions opposing arguments (Kadang-kadang menyebutkan argumen yang berlawanan)
Terkadang, teks persuasif juga menyebutkan argumen yang berlawanan. Ini berarti penulis tidak hanya mengemukakan pendapat mereka sendiri, tetapi juga mempertimbangkan pandangan lain.
Misalnya seperti:
“Some might argue that it’s too expensive to switch to renewable energy. However, the long-term savings and environmental benefits far outweigh the initial costs.“
(Beberapa mungkin berpendapat bahwa beralih ke energi terbarukan terlalu mahal. Namun, penghematan jangka panjang dan manfaat lingkungan jauh lebih besar dibandingkan dengan biaya awal.)
Dengan cara ini, penulis menunjukkan pemahaman yang lebih dalam tentang topik dan meningkatkan kredibilitas argumen mereka.
Contoh Teks Persuasif Singkat Bahasa Inggris
Perhatikan contoh teks persuasi bahasa Inggris di bawah ini ya!
In today’s increasingly complex world, financial literacy is a crucial skill that should be taught to children from a young age. According to a study by the National Endowment for Financial Education, only 17% of high school students are required to take a personal finance course, yet research shows that those who receive financial education are more likely to save and budget effectively.
First, children who are taught financial literacy can understand the value of money and how to manage it. A report from the Jump$tart Coalition found that students who received personal finance education scored 15% higher on financial literacy tests compared to those who did not. This understanding helps them distinguish between needs and wants, enabling wiser spending decisions.
Second, financial literacy can significantly reduce the risk of falling into debt as adults. According to the Consumer Financial Protection Bureau, 43% of American adults carry credit card debt, with many not understanding how interest accumulates. By teaching children how to work with budgets and investments early on, they will be better equipped to avoid the pitfalls of debt.
Third, teaching financial literacy supports the development of critical thinking skills. A study published in the Journal of Economic Education shows that students exposed to financial education tend to develop stronger decision-making skills. This enables them to analyze their financial choices and make better decisions in various aspects of life.
Therefore, it is essential for parents and educators to prioritize teaching financial literacy in school curricula. Schools should adopt programs that integrate financial education, just like only 5 states in the U.S. currently require a course in personal finance. Let’s work together to promote the development of comprehensive financial literacy programs in our children’s education!
By providing our children with a solid understanding of financial literacy, we equip them with the tools to face future challenges confidently. Let’s create a generation that is more financially savvy and ready to lead successful lives, decreasing the average student loan debt of over $30,000 per graduate in the U.S.
—
Good job, guys! Materi teks persuasif sepanjang ini akhirnya bisa kamu tuntaskan dengan baik. Kalau nanti kamu dapat tugas untuk menulis persuasive text, jangan lupa cek aturan kaidah dan strukturnya di artikel ini ya.
Nah, kalau kamu butuh seseorang yang mengajarimu untuk menulis dalam bahasa Inggris, gabung kelas bahasa Inggris di English Academy aja. Soalnya, kamu bisa belajar secara interaktif, langsung dengan pengajar dari Inggris dan Skotlandia.
Coba Kelas Gratis-nya, yuk! Daftar sekarang ya.
Teks persuasif a.k.a persuasive text bisa jadi media kreatif buat kamu yang hobi menulis, ingin mengasah kemampuan bahasa Inggris, dan mau jadi influencer yang kritis.
—
Melalui teks ini, kamu dapat belajar bagaimana menyampaikan opini dengan cara yang menarik, sehingga dapat meyakinkan audiens to do something. Di sisi lain, kamu juga bisa menambah pengetahuan vocabulary dan melatih skill writing.
Tapi ingat, saat hendak menulis, dalam persuasive text terdapat struktur, ciri, dan kaidah bahasa yang membedakannya dengan jenis teks bahasa Inggris lain. Supaya tidak tertukar, mari pahami materi teks persuasif bahasa Inggris di artikel ini. Simak hingga tuntas ya, guys ~
Pengertian Teks Persuasif (Persuasive Text) Bahasa Inggris
Merujuk pada Oxford Learn Dictionaries, kata persuasive diartikan dengan mampu membujuk seseorang untuk melakukan atau mempercayai sesuatu.
Jadi, arti dari teks persuasif adalah sebuah teks yang dirancang untuk meyakinkan, menyuruh, membujuk, dan memengaruhi pembaca atau pendengar untuk melakukan suatu hal sesuai dengan opini yang disampaikan penulis.
Teks persuasif bersifat subjektif, sebab isi teksnya murni dari sudut pandang, pengalaman pribadi, atau bahkan daya tarik emosi sang penulis.
Tujuan Teks Persuasif Bahasa Inggris
Secara umum, berikut tujuan dari persuasive text :
1. Meyakinkan Pembaca
Teks persuasif bertujuan untuk meyakinkan pembaca agar menerima suatu pandangan, pendapat, atau ide yang dibahas. Penulis berusaha untuk membuat argumen yang kuat dan logis sehingga pembaca merasa terdorong untuk setuju.
2. Mengubah Sikap atau Perilaku
Teks ini tidak hanya berfokus pada meyakinkan pembaca, tetapi juga berupaya untuk mengubah sikap atau perilaku mereka terhadap suatu isu. Penulis dapat mengajak pembaca untuk melakukan tindakan tertentu seperti mendukung sebuah campaign, atau membeli suatu produk.
3. Menyampaikan Informasi
Meskipun tujuannya adalah membujuk, teks persuasif juga menyampaikan informasi yang relevan dan mendukung argumen. Pasalnya, penulis perlu menggunakan fakta, statistik, dan contoh nyata untuk memperkuat posisinya.
4. Membangun Koneksi Emosional
Teks persuasif biasanya dikemas dengan bahasa yang emosional untuk membangun koneksi dengan pembaca. Hal ini bertujuan untuk meningkatkan dampak dari argumen yang disampaikan dalam tulisan.
5. Mendorong Tindakan
Tujuan paling utama dari persuasive text adalah mendorong pembaca untuk mengambil tindakan tertentu. Contohnya seperti menandatangani, mengurangi pencemaran lingkungan, dan mendukung sebuah gerakan sosial.
Baca Juga: Argumentative Text / Teks Argumentasi Bahasa Inggris : Definisi, Struktur & Contoh
Jenis Teks Persuasi
Berikut beberapa macam teks persuasi:
1. Educational Persuasive Text (Teks Persuasi Pendidikan)
Teks ini meyakinkan pembaca mengenai pentingnya suatu informasi atau ide dalam konteks pendidikan. Contoh topik:
- The importance of early childhood education.
- The benefits of learning a second language.
- The necessity of STEM education in schools.
2. Advertising Persuasive Text (Teks Persuasi Iklan)
Seperti namanya, advertising persuasive digunakan untuk mempromosikan produk atau layanan agar konsumen tertarik untuk membelinya. Dalam dunia digital, ini akan berkaitan dengan teknik copywriting untuk tujuan komersial.
3. Political Persuasive Text (Teks Persuasi Politik)
Teks persuasif politik ditujukan untuk mempengaruhi pendapat publik mengenai kandidat atau kebijakan politik. Contoh temanya:
- Support for a candidate in an election.
- Advocacy for universal healthcare.
- Campaign for environmental policies and regulations.
4. Propaganda Persuasive Text (Teks Persuasi Propaganda)
Teks propaganda dirancang untuk memengaruhi pendapat atau perilaku orang dengan cara yang bias dan tidak objektif. Tujuan dari propaganda adalah untuk mempromosikan ideologi, kebijakan, atau agenda tertentu.
Di jenis teks ini, penulis sering mengabaikan fakta, juga menggunakan teknik emosional untuk membujuk audiens.
Struktur Teks Persuasif Bahasa Inggris
Yuk, simak apa saja susunan dari persuasive text:
1. Introduction of the Issue (Pengenalan Isu)
Pengenalan isu merupakan bagian awal dari teks persuasif yang menjelaskan topik yang akan dibahas. Dalam bagian ini, penulis menyajikan latar belakang dan konteks isu agar pembaca memahami pentingnya topik tersebut. Ingat, pengenalan isu harus menarik perhatian pembaca, sehingga mereka mau menyimak tulisan hingga akhir.
Contoh:
In recent years, plastic pollution has become one of the most pressing environmental issues of our time. Every year, millions of tons of plastic waste end up in our oceans, harming marine life and ecosystems.
2. Series of Arguments (Rangkaian Argumen)
Rangkaian argumen berisi pernyataan yang mendukung sudut pandang penulis mengenai isu tersebut. Di sini, kamu perlu menyajikan argumen yang logis dan relevan, didukung oleh fakta, data, dan contoh yang meyakinkan agar pembaca merasa percaya dengan argumen yang diajukan.
Contoh:
Studies have shown that over 1 million marine creatures die each year due to plastic ingestion. Furthermore, microplastics have been found in the most remote parts of the ocean, indicating the widespread nature of this problem. Not only does plastic pollution endanger wildlife, but it also affects human health as plastics enter the food chain.
3. Call to Action (Pernyataan Ajakan)
Pernyataan ajakan adalah bagian di mana penulis meminta pembaca untuk mengambil tindakan tertentu. Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, ini merupakan langkah penting dalam teks persuasif. Karena tanpa ajakan yang jelas, pembaca mungkin tidak tahu apa yang diharapkan dari sang penulis.
Buatlah ajakan secara lugas dan mudah dipahami, misalnya:
To combat this crisis, we must take action now. Reduce your use of single-use plastics, participate in local clean-up efforts, and support legislation aimed at reducing plastic waste. Together, we can make a difference!
4. Restatement (Penegasan Kembali)
Dalam restatement, kamu bisa mengulangi poin-poin utama yang telah dibahas. Tujuannya adalah untuk memperkuat pesan penulis dan meninggalkan kesan mendalam pada pembaca. Penegasan kembali cukup ditulis dengan singkat, dan fokus pada call to action yang diusulkan.
Contoh:
In conclusion, plastic pollution is a critical issue that affects both our environment and our health. By reducing plastic usage and supporting local initiatives, we can protect our oceans and ensure a healthier planet for future generations.
Ciri dan Kaidah Kebahasaan Teks Persuasif
Inilah language features yang menjadi ciri khas dari persuasive text:
1. Uses the Present Tense (Menggunakan Bentuk Waktu Sekarang)
Dalam teks persuasif, penggunaan bentuk waktu sekarang sangat penting karena memberikan kesan immediacy (keterhubungan langsung) dan relevansi terhadap argumen yang disampaikan.
Dengan menggunakan present tense, penulis seolah-olah mengajak pembaca untuk merasakan dan memahami konteks yang ada saat ini. Contoh kalimat:
“Animals suffer from pollution every day.”
(Hewan menderita akibat polusi setiap hari.)
“We must act now to protect the environment.“
(Kita harus bertindak sekarang untuk melindungi lingkungan.)
Baca Juga: Simple Present Tense: Pengertian, Kegunaan, Rumus, dan Contoh Kalimat
2. Uses Emotive Language (Menggunakan Bahasa Emosional)
Bahasa emosional adalah kata-kata yang dirancang untuk memicu perasaan dan emosi pembaca. Penggunaan emotive language dalam teks persuasif membantu menarik perhatian pembaca dan membangkitkan empati, sehingga pesan yang ingin disampaikan lebih kuat dan mendalam.
Contoh kata atau kalimat:
“It is heartbreaking to see so many innocent animals suffering.”
(Sungguh mengharukan melihat begitu banyak hewan yang tidak bersalah menderita.)
“We need to stop this cruelty towards animals.“
(Kita perlu menghentikan kekejaman terhadap hewan-hewan ini.)
3. Uses Connectives to Emphasize, Contrast, or Show Cause and Effect (Menggunakan Kata Penghubung untuk Menekankan, Membandingkan, atau Menunjukkan Sebab-Akibat)
Kata penghubung berfungsi untuk memperjelas hubungan antara ide-ide dalam teks persuasif. Argumen pun bisa tersampaikan dengan lebih efektif. Lebih dari itu, penulis dapat menunjukkan bagaimana satu ide terkait dengan ide lainnya.
Contoh kata penghubung:
Emphasize:
“Moreover, this issue affects everyone.”
(Selain itu, masalah ini memengaruhi semua orang.)
Contrast:
“However, not everyone agrees with this viewpoint.”
(Namun, tidak semua orang setuju dengan sudut pandang ini.)
Cause and Effect:
“Because of this, we must take action immediately.“
(Karena ini, kita harus mengambil tindakan segera.)
4. Uses Call to Action (Kata Ajakan)
Dalam bahasa Inggris, “kata ajakan” disebut Call to Action. Ini adalah serangkaian kata yang digunakan untuk mengundang, membujuk, atau mendorong pembaca atau pendengar untuk melakukan sesuatu.
Ada dua jenis ajakan: yang tersurat (langsung) dan yang tersirat (tidak langsung).
Contoh kata ajakan tersurat:
Let’s (Ayo)
Contoh kata ajakan tersirat:
- Ought to (hendak)
- Should (sebaiknya)
- Expected to (diharapkan)
- Necessary (perlu)
- Must (harus)
5. Uses Mental Verbs (Verba Mental)
Mental verb merupakan kata kerja yang menggambarkan pikiran, perasaan, atau reaksi seseorang terhadap suatu tindakan atau kejadian.
Contoh verba mental:
- Remember (Mengingat)
- Guess (Menduga)
- Admire (Mengagumi)
- Assume (Berasumsi)
- Conclude (Menyimpulkan)
Baca Juga: Verb: Pengertian, Ciri-Ciri, Tipe, Beserta Contohnya
6. Uses Technical Terms (Istilah Teknis)
Salah satu faktor yang membuat teks persuasi bagus adalah, teks tersebut ditulis oleh seseorang yang memiliki keahlian atau pengetahuan mendalam tentang sebuah topik.
Untuk menunjukkannya, kamu perlu menuangkan berbagai istilah teknis yang relevan.
Contoh istilah teknis bidang pendidikan:
- Curriculum (Kurikulum)
- Standardized Test (UTBK)
- Midterm Exam (PTS)
7. Uses Argumentative Connectives (Kata Penghubung Argumentatif)
Untuk memperkuat atau menekankan suatu argumen, menunjukkan hubungan sebab-akibat, atau membuat kontras antara dua ide, gunakanlah kata penghubung argumentatif.
Contohnya seperti:
- If (Jika)
- Then (Maka)
- Because (Sebab)
- Since (Karena)
- Therefore (Dengan demikian)
- As a Result (Akibatnya)
- Thus (Oleh karena itu)
8. Uses Referencing Word (Kata perujukan)
Kata-kata ini digunakan untuk memperkenalkan informasi, data, atau sumber yang akan mendukung argumen. Selain itu, kata rujukan juga berfungsi menggantikan kata benda, tempat, atau orang untuk variasi dalam teks.
Mislanya:
- Based On (Berdasarkan pada)
- Assumes (Berasumsi)
- Therefore (Maka)
9. Uses Rhetorical Question (Pertanyaan retoris)
Pertanyaan retoris adalah pertanyaan yang tidak memerlukan jawaban, tetapi dapat memicu pemikiran pembaca atau pendengar.
Misalnya:
Do we really want our children to grow up in an unhealthy environment?
10. Uses Fact and Statistic (Fakta dan statistik)
Jika kamu ingin meyakinkan seseorang untuk mendengarkanmu, kamu pasti akan menggunakan fakta, alasan, dan statistik, bukan?
Bukti ini sering dipakai dalam teks persuasif untuk meyakinkan audiens bahwa penulis dapat dipercaya sepenuhnya. Contohnya seperti ini:
Did you know that over 70% of adults in the U.S. are classified as overweight or obese? This alarming statistic highlights the urgent need for change. Research shows that a balanced diet rich in fruits and vegetables can reduce the risk of chronic diseases by 30%. By incorporating just one additional serving of vegetables into your daily meals, you can make a significant difference in your overall health. Don’t wait for the problem to escalate; take action now for a healthier future!
11. Often repeat the main points (Sering mengulang poin utama)
Semakin sering kamu mendengar sesuatu, semakin besar kemungkinan kamu akan percaya itu, bukan? Itulah sebabnya banyak teks persuasif menggunakan pengulangan.
12. Uses Modal Verb and Adverb (Menggunakan Modal dan Kata Keterangan)
Kata kerja modal adalah kata yang mendorong pembaca untuk melakukan sesuatu. Contohnya adalah kata-kata seperti “harus” (must), “sebaiknya” (should), dan “akan” (will). Misalnya, kalimat “You must act now” (Kamu harus bertindak sekarang) menunjukkan bahwa ada dorongan untuk segera melakukan sesuatu.
Sementara itu, adverbia modal adalah kata yang menegaskan pernyataan dan tidak memberikan keraguan. Contoh adverbia modal adalah “pasti” (definitely), “absolut” (absolutely), dan “tentu saja” (certainly).
Terkadang, kata kerja modal dan adverbia modal digunakan bersamaan untuk membuat ajakan yang lebih persuasif, seperti dalam kalimat “You definitely must act now” (Kamu pasti harus bertindak sekarang).
Kombinasi ini membuat pesan terasa lebih urgent dan mendorong orang untuk segera mengambil tindakan.
13. Sometimes mentions opposing arguments (Kadang-kadang menyebutkan argumen yang berlawanan)
Terkadang, teks persuasif juga menyebutkan argumen yang berlawanan. Ini berarti penulis tidak hanya mengemukakan pendapat mereka sendiri, tetapi juga mempertimbangkan pandangan lain.
Misalnya seperti:
“Some might argue that it’s too expensive to switch to renewable energy. However, the long-term savings and environmental benefits far outweigh the initial costs.“
(Beberapa mungkin berpendapat bahwa beralih ke energi terbarukan terlalu mahal. Namun, penghematan jangka panjang dan manfaat lingkungan jauh lebih besar dibandingkan dengan biaya awal.)
Dengan cara ini, penulis menunjukkan pemahaman yang lebih dalam tentang topik dan meningkatkan kredibilitas argumen mereka.
Contoh Teks Persuasif Singkat Bahasa Inggris
Perhatikan contoh teks persuasi bahasa Inggris di bawah ini ya!
In today’s increasingly complex world, financial literacy is a crucial skill that should be taught to children from a young age. According to a study by the National Endowment for Financial Education, only 17% of high school students are required to take a personal finance course, yet research shows that those who receive financial education are more likely to save and budget effectively.
First, children who are taught financial literacy can understand the value of money and how to manage it. A report from the Jump$tart Coalition found that students who received personal finance education scored 15% higher on financial literacy tests compared to those who did not. This understanding helps them distinguish between needs and wants, enabling wiser spending decisions.
Second, financial literacy can significantly reduce the risk of falling into debt as adults. According to the Consumer Financial Protection Bureau, 43% of American adults carry credit card debt, with many not understanding how interest accumulates. By teaching children how to work with budgets and investments early on, they will be better equipped to avoid the pitfalls of debt.
Third, teaching financial literacy supports the development of critical thinking skills. A study published in the Journal of Economic Education shows that students exposed to financial education tend to develop stronger decision-making skills. This enables them to analyze their financial choices and make better decisions in various aspects of life.
Therefore, it is essential for parents and educators to prioritize teaching financial literacy in school curricula. Schools should adopt programs that integrate financial education, just like only 5 states in the U.S. currently require a course in personal finance. Let’s work together to promote the development of comprehensive financial literacy programs in our children’s education!
By providing our children with a solid understanding of financial literacy, we equip them with the tools to face future challenges confidently. Let’s create a generation that is more financially savvy and ready to lead successful lives, decreasing the average student loan debt of over $30,000 per graduate in the U.S.
—
Good job, guys! Materi teks persuasif sepanjang ini akhirnya bisa kamu tuntaskan dengan baik. Kalau nanti kamu dapat tugas untuk menulis persuasive text, jangan lupa cek aturan kaidah dan strukturnya di artikel ini ya.
Nah, kalau kamu butuh seseorang yang mengajarimu untuk menulis dalam bahasa Inggris, gabung kelas bahasa Inggris di English Academy aja. Soalnya, kamu bisa belajar secara interaktif, langsung dengan pengajar dari Inggris dan Skotlandia.
Coba Kelas Gratis-nya, yuk! Daftar sekarang ya.