Cara Mengajar Bahasa Inggris untuk Anak
Adakah cara yang dapat kita lakukan untuk mengajarkan anak bahasa Inggris sejak dini? Simak tips dan cara mengajar bahasa Inggris untuk anak pada artikel ini.
–
Memiliki anak yang cakap berbicara adalah sebuah kebanggaan, terlebih mampu berbicara bahasa Inggris dengan lancar adalah sebuah kebanggaan untuk para orang tua.
Namun tentu saja, sebagai orang tua kita pasti susah payah mengajarkan buah hati bahasa Indonesia ketika buah hati kita masih berusia dini. Entah itu kata-kata yang diucapkan anak masih patah-patah, kalimat yang diutarakan mereka masih belum sempurna, atau mereka belum mampu memahami maksud yang kita sampaikan.
Menguasai bahasa ibu saja masih sulit, bagaimana mengajarkan mereka bahasa asing?
Tapi smart parents tidak perlu bimbang, karena sebenarnya waktu terbaik mengajar anak bahasa asing adalah ketika mereka sedang belajar bahasa ibu mereka. How so?
Many studies mention that our children’s minds are naturally connected to learning new languages. Selain itu, beberapa penelitian menyebutkan juga bahwa sejak bayi otak manusia sudah mulai belajar struktur kalimat dari apa yang diucapkan oleh orang tuanya.
Hal ini merupakan salah satu alasan dasar mengapa kita sebagai orang tua dianjurkan untuk mengajak anak kita mengobrol sejak bayi.
Sebagai orang tua, kita dianjurkan untuk menganggap bayi kita sebagai seseorang yang sudah mahir berbicara, yaitu dengan menggunakan berbagai macam kata-kata yang berbeda untuk setiap konteks yang berbeda.
Misalnya ketika kita beraktivitas, kita sebutkan aktivitasnya: “Ayah sedang memotong sayur di dapur ya, nak.” “Ibu sedang menyapu ruang tamu, nak.”
Atau misalnya ketika bayi kita menunjuk-nunjuk atau bersuara ke suatu benda, kita bisa membalas usaha komunikasi mereka dengan kalimat.
Misalnya bayi kita menunjuk ke buku, kita bisa berkata, “Adik mau lihat buku, ya?” Dari sini bayi kita akan mengembangkan kosa kata mereka, dan kita bisa melanjutkan kegiatan ini seiring berkembangnya kemampuan berbahasa mereka.
Tips Memulai Mengajar Bahasa Inggris untuk Anak
So, how can we teach our children to learn English? How do we start?
Ada beberapa tips yang smart parents bisa lakukan untuk memulai mengajar bahasa Inggris untuk anak. Yuk simak penjelasannya:
1. Start Early (Mulai lebih awal)
Anak yang berumur 2 dan 3 tahun tidak hanya mengembangkan kosa kata mereka, tapi mereka juga sudah belajar pola kalimat semenjak mereka lahir.
Mengenalkan bahasa Inggris kepada mereka sejak dini merupakan strategi yang baik. The earlier, the better.
Bahkan penelitian menyebutkan bahwa kemampuan pendengaran aksen yang berbeda paling tajam yaitu sebelum berumur 3 tahun. Dari mendengar musik atau menyampaikan bahasa Inggris sejak mereka kecil dapat memberikan anak kita persiapan untuk mempelajari bahasa Inggris.
Tapi jika anak kita sudah melewati umur tersebut juga tidak apa-apa, karena yang terpenting adalah memulai, seperti peribahasa, “The best time to plant a tree was 20 years ago. The second best time is now.”
2. Create a Learning Environment (Ciptakan lingkungan belajar)
Salah satu kunci utama anak kita dapat belajar adalah tidak dengan dipaksa. But how can our children learn something if we don’t ‘make’ them learn?
Pada dasarnya anak kita belajar sesuatu dengan meniru. Dengan mengetahui hal ini, kita cukup memberikan lingkungan belajar saja. Seperti menyetel lagu atau radio berbahasa Inggris.
Kita sebagai orang tua berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris. Eventually, our children will mimic what they hear and soon enough, they’ll start to understand the meanings of short words and phrases.
3. One Word at a Time (Satu kata per satu)
No need to rush in teaching English to our children. Sama seperti pepatah tentang menabung, “sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit.”
Kita bisa memulainya dengan menunjuk sebuah benda dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Nantinya mereka akan memahami bahwa dua kata yang berbeda bahasa tersebut memiliki makna yang sama.
Misalnya kita memberi tahu sebuah benda memiliki 2 bahasa, yaitu ‘mobil’ dan ‘car’. Ketika anak kita mulai berbicara, dan menunjuk kendaraan roda 4, ia akan berkata “mobil” dan ‘car. ’
4. Be Patient (Bersabar)
Smart parents, ada kalanya ketika kita sudah mengajarkan mereka bahasa Inggris, kita ingin segera melihat apakah anak kita sudah berhasil fasih dalam bahasa Inggris.
Terlebih misalnya kita melihat anak tetangga, anak teman kita, atau anak di TV sudah bisa berbicara 2-3 bahasa asing. Kita kemudian berpikir, “Apakah aku salah mengajar? Apakah anakku tidak mampu belajar bahasa Inggris?”
Banyak ketakutan yang terpikirkan sehingga membuat kita semakin ambisius dalam mengajar mereka, bahkan sampai keliru memberi perlakuan terhadap anak. Padahal sejatinya kita harus bersabar.
Rudolf Steiner, seorang pendiri pendidikan Waldorf pernah berkata bahwa setiap anak adalah tumbuhan yang berbeda jenis.
Ketika kita menanam apel dan pohon cemara, kita akan menerapkan perawatan dan perlakuan yang berbeda. Kedua pohon tersebut memiliki kebutuhan serta pertumbuhan yang tidak sama.
Jika kita memberi perlakuan yang sama, bisa jadi salah satu pohon dapat tumbuh dengan baik, sedangkan pohon yang satunya tidak.
Sehingga, alangkah baiknya kita bersabar. Smart parents, memiliki anak senantiasa mempelajari pertumbuhan dan kebutuhannya dengan anak yang lain tidaklah sama.
Tentu saja kita tidak bisa menilai anak kita berhasil atau tidak jika kita belum melihat mereka tumbuh dewasa, bukan? Apple trees grow for 3-4 years, and pine trees grow for as long as 50 years. If every tree grows differently, so will our children. So is us.
Jika smart parents merasa butuh mampu berbahasa Inggris untuk mengajar anak, dan ingin mengetes sejauh mana kemampuan bahasa Inggris, smart parents bisa melakukan tes kemampuan di sini. Gratis dan dapat sertifikat, lho!”
Cara Mengajar Bahasa Inggris untuk Anak
1. Learn Together (Belajar Bersama)
Biasanya, ketika kita ingin mengajarkan sesuatu, kita harus menguasai apa yang akan diajarkan. Misalnya matematika, kita harus menguasai ilmu tersebut sebelumnya. Tapi apakah mengajarkan bahasa juga demikian?
Tentu jika kita mampu berbahasa Inggris, anak kita dapat lebih mudah mempelajarinya. Tetapi jika kita tidak bisa berbahasa Inggris, bukan berarti kita tidak memiliki kesempatan untuk mengajari mereka.
Smart parents, let’s remember what we already knew. Young children learn by imitating their environment. Ketika kita tidak bisa berbahasa Inggris tetapi ingin mengajarkan anak bahasa tersebut, kita belajar saja.
Jika kita merasa senang mempelajari bahasa Inggris meskipun sudah dewasa, tidak takut gagal atau malu, anak akan melihat bahwa kegiatan belajar merupakan aktivitas yang menyenangkan dan akan membuat kedekatan dengan orang tua semakin dekat.
Selain itu, kita tidak perlu repot-repot memaksa anak untuk belajar, karena sedari kecil kita sudah menunjukkan bahwa belajar adalah kegiatan yang menyenangkan.
2. Play Games in English (Bermain dalam Bahasa Inggris)
Selain mengimitasi lingkungan, bermain merupakan media belajar yang anak-anak gunakan secara alamiah. Mungkin kegiatan bermain tidak kita lihat sebagai sesuatu yang penting bagi anak-anak.
Namun sejatinya, untuk mereka berkebalikan. Dalam bermain anak akan belajar bagaimana bersosialisasi, bagaimana mereka harus berbagi, dan kebutuhan mendasar lainnya yang akan mempengaruhi tumbuh kembang anak.
When our children play, we can use this opportunity to teach them English.
Misalnya anak sedang bermain petak umpet, kita yang sedang menjaga dapat menghitung dalam bahasa Inggris. Atau anak bermain kertas lipat, kita bisa memberi instruksi dalam bahasa Inggris.
Dengan begini, anak kita dapat mempelajari bahasa Inggris selagi mempelajari hal mendasar yang mereka butuhkan.
3. Singing Songs in English (Menyanyikan Lagu Bahasa Inggris)
Tidak hanya musik membantu mereka menghapal kata-kata, anak-anak juga menyukainya. Mendengarkan atau menyanyikan lagu dalam bahasa Inggris dapat menjadi teknik mengajar yang baik.
Selain itu, kegiatan menyanyi atau mendengarkan lagu bersama dapat menjadi kegiatan bermain bersama anak. Kita dapat mencarinya di Youtube atau kita bisa menyanyikan lagu buatan kita sendiri.
The more we sing the song together with our children, the higher the chance they will learn the song by heart.
4. Read Children Books in English (Membacakan Buku dalam Bahasa Inggris)
Membaca buku tidak hanya membuat anak belajar membaca atau menulis saja. Ada hal yang tidak kalah penting dalam kegiatan membaca buku anak, yaitu melatih daya imajinasi dan kreativitas mereka.
Membacakan cerita anak dalam bahasa Inggris dapat juga membantu mereka untuk memahami makna dan pengucapan dalam bahasa Inggris. Usually, children’s stories contain common phrases so children will easily understand and memorize them.
5. Use English to Daily Activities (Gunakan Bahasa Inggris ke Aktivitas Sehari-hari)
We need to remember that in early childhood, children absorb everything they see and hear like sponges. Maka dari itu hal yang sudah kita ketahui bahwa jangan berkata kasar atau berperilaku tidak baik di depan anak-anak.
Namun jika dilihat dari sisi yang lain, anak akan dengan mudah mempelajari sesuatu sehingga kita sebenarnya tidak memerlukan perlakuan khusus untuk mengajarkan anak bahasa Inggris.
Kita cukup menyertakan bahasa Inggris ke aktivitas sehari-hari. Sesederhana ketika sedang berbelanja, jalan-jalan ke taman, kita hanya menamai benda-benda yang dilihat anak dalam bahasa ibu dan bahasa Inggris.
6. Play Cartoons and Children Shows in English (Menonton Kartun dan acara Anak dalam Bahasa Inggris)
Menggunakan teknologi digital terhadap pembelajaran bahasa Inggris terhadap anak kita, seperti menonton kartun, sebenarnya tidak terlalu direkomendasikan. Meskipun kartun menggunakan bahasa sederhana yang dapat ditangkap oleh anak, sehingga dapat membantu mereka belajar bahasa Inggris terdapat dampak buruk dari teknologi digital.
Saat anak-anak masih muda, mereka perlu mempelajari bagaimana bersosialisasi terlebih dahulu. Ada banyak sekali kasus terpaparnya anak terhadap teknologi, yang membuat anak menderita speech delay, ketergantungan terhadap gadget, dan lain-lain.
Namun tidak dapat dipungkiri bahwa kita sudah dikelilingi oleh teknologi, dan kebutuhan kita akan teknologi semakin meningkat.
Agar kita dapat menanggulangi dampak buruk dari teknologi digital selagi menjadikannya media belajar untuk anak, kita dapat memberikan batas waktu mereka.
Misalnya dalam seminggu maksimal 3 kali. Dalam sekali menonton maksimal 30 menit. Dengan demikian, anak tidak akan terlalu terpapar oleh teknologi, tapi mereka dapat mempelajari bahasa Inggris.
—
Mengajar anak bahasa Inggris bukanlah perkara yang mudah, meskipun setelah mengetahui teknik mengajar yang sederhana, kita akan dihadapi dengan berbagai kesulitan.
Entah itu dari lingkungan terdekat kita, yang kerap mempertanyakan apakah anak sudah mampu berbahasa Inggris. Atau kita terusik dengan anak tetangga, teman dan sebagainya yang sudah mahir. Kita menjadi mempertanyakan diri apakah sudah cukup.
Tanpa disadari jika kita masih memikirkan hal-hal tersebut, kita dapat memaksakan anak mempelajari sesuatu yang seharusnya tidak perlu dipaksakan. Alih-alih anak merasa senang dalam mempelajari bahasa Inggris, mereka bisa jadi tertekan karena tindakan kita yang didasari oleh ketakutan.
That’s why dear smart parents, you only need to breathe.
Ingat kembali bahwa setiap anak itu unik. Sebagian anak mungkin dapat langsung berbicara bahasa Inggris dengan fasih sejak kecil. Sebagian lagi tidak, tapi mereka bisa melakukan sesuatu hal lain lebih baik daripada mereka yang berbicara bahasa Inggris dengan fasih.
Remember to teach our children everything out of love, gratitude and happiness. Hindari mengajarkan anak semuanya dikarenakan takut tertinggal.
Sejatinya, hidup bukanlah tentang siapa yang paling pertama. Tetapi siapa yang dapat berkontribusi pada dunia. Try to live a little. You’ve done enough, and your children are going to be okay.
Selain mengajarkan anak bahasa Inggris dengan tips-tips di atas, smart parents dapat juga mendaftarkan si kecil ke English Academy jenjang Dasher. Pembelajaran di jenjang ini sudah disesuaikan untuk anak kita yang berusia 3-6 tahun. Ayo coba kelas gratisnya sekarang juga!
Referensi:
The Culture Kid. ND. 10 Easy Ways to Teach Your Child a Foreign Language at Home From 0-8 Years. (online at) https://www.theculturedkid.com/blog/nurture-language-development [accessed 18 April 2022]
Adakah cara yang dapat kita lakukan untuk mengajarkan anak bahasa Inggris sejak dini? Simak tips dan cara mengajar bahasa Inggris untuk anak pada artikel ini.
–
Memiliki anak yang cakap berbicara adalah sebuah kebanggaan, terlebih mampu berbicara bahasa Inggris dengan lancar adalah sebuah kebanggaan untuk para orang tua.
Namun tentu saja, sebagai orang tua kita pasti susah payah mengajarkan buah hati bahasa Indonesia ketika buah hati kita masih berusia dini. Entah itu kata-kata yang diucapkan anak masih patah-patah, kalimat yang diutarakan mereka masih belum sempurna, atau mereka belum mampu memahami maksud yang kita sampaikan.
Menguasai bahasa ibu saja masih sulit, bagaimana mengajarkan mereka bahasa asing?
Tapi smart parents tidak perlu bimbang, karena sebenarnya waktu terbaik mengajar anak bahasa asing adalah ketika mereka sedang belajar bahasa ibu mereka. How so?
Many studies mention that our children’s minds are naturally connected to learning new languages. Selain itu, beberapa penelitian menyebutkan juga bahwa sejak bayi otak manusia sudah mulai belajar struktur kalimat dari apa yang diucapkan oleh orang tuanya.
Hal ini merupakan salah satu alasan dasar mengapa kita sebagai orang tua dianjurkan untuk mengajak anak kita mengobrol sejak bayi.
Sebagai orang tua, kita dianjurkan untuk menganggap bayi kita sebagai seseorang yang sudah mahir berbicara, yaitu dengan menggunakan berbagai macam kata-kata yang berbeda untuk setiap konteks yang berbeda.
Misalnya ketika kita beraktivitas, kita sebutkan aktivitasnya: “Ayah sedang memotong sayur di dapur ya, nak.” “Ibu sedang menyapu ruang tamu, nak.”
Atau misalnya ketika bayi kita menunjuk-nunjuk atau bersuara ke suatu benda, kita bisa membalas usaha komunikasi mereka dengan kalimat.
Misalnya bayi kita menunjuk ke buku, kita bisa berkata, “Adik mau lihat buku, ya?” Dari sini bayi kita akan mengembangkan kosa kata mereka, dan kita bisa melanjutkan kegiatan ini seiring berkembangnya kemampuan berbahasa mereka.
Tips Memulai Mengajar Bahasa Inggris untuk Anak
So, how can we teach our children to learn English? How do we start?
Ada beberapa tips yang smart parents bisa lakukan untuk memulai mengajar bahasa Inggris untuk anak. Yuk simak penjelasannya:
1. Start Early (Mulai lebih awal)
Anak yang berumur 2 dan 3 tahun tidak hanya mengembangkan kosa kata mereka, tapi mereka juga sudah belajar pola kalimat semenjak mereka lahir.
Mengenalkan bahasa Inggris kepada mereka sejak dini merupakan strategi yang baik. The earlier, the better.
Bahkan penelitian menyebutkan bahwa kemampuan pendengaran aksen yang berbeda paling tajam yaitu sebelum berumur 3 tahun. Dari mendengar musik atau menyampaikan bahasa Inggris sejak mereka kecil dapat memberikan anak kita persiapan untuk mempelajari bahasa Inggris.
Tapi jika anak kita sudah melewati umur tersebut juga tidak apa-apa, karena yang terpenting adalah memulai, seperti peribahasa, “The best time to plant a tree was 20 years ago. The second best time is now.”
2. Create a Learning Environment (Ciptakan lingkungan belajar)
Salah satu kunci utama anak kita dapat belajar adalah tidak dengan dipaksa. But how can our children learn something if we don’t ‘make’ them learn?
Pada dasarnya anak kita belajar sesuatu dengan meniru. Dengan mengetahui hal ini, kita cukup memberikan lingkungan belajar saja. Seperti menyetel lagu atau radio berbahasa Inggris.
Kita sebagai orang tua berkomunikasi menggunakan bahasa Inggris. Eventually, our children will mimic what they hear and soon enough, they’ll start to understand the meanings of short words and phrases.
3. One Word at a Time (Satu kata per satu)
No need to rush in teaching English to our children. Sama seperti pepatah tentang menabung, “sedikit-sedikit lama-lama menjadi bukit.”
Kita bisa memulainya dengan menunjuk sebuah benda dengan bahasa Indonesia dan bahasa Inggris. Nantinya mereka akan memahami bahwa dua kata yang berbeda bahasa tersebut memiliki makna yang sama.
Misalnya kita memberi tahu sebuah benda memiliki 2 bahasa, yaitu ‘mobil’ dan ‘car’. Ketika anak kita mulai berbicara, dan menunjuk kendaraan roda 4, ia akan berkata “mobil” dan ‘car. ’
4. Be Patient (Bersabar)
Smart parents, ada kalanya ketika kita sudah mengajarkan mereka bahasa Inggris, kita ingin segera melihat apakah anak kita sudah berhasil fasih dalam bahasa Inggris.
Terlebih misalnya kita melihat anak tetangga, anak teman kita, atau anak di TV sudah bisa berbicara 2-3 bahasa asing. Kita kemudian berpikir, “Apakah aku salah mengajar? Apakah anakku tidak mampu belajar bahasa Inggris?”
Banyak ketakutan yang terpikirkan sehingga membuat kita semakin ambisius dalam mengajar mereka, bahkan sampai keliru memberi perlakuan terhadap anak. Padahal sejatinya kita harus bersabar.
Rudolf Steiner, seorang pendiri pendidikan Waldorf pernah berkata bahwa setiap anak adalah tumbuhan yang berbeda jenis.
Ketika kita menanam apel dan pohon cemara, kita akan menerapkan perawatan dan perlakuan yang berbeda. Kedua pohon tersebut memiliki kebutuhan serta pertumbuhan yang tidak sama.
Jika kita memberi perlakuan yang sama, bisa jadi salah satu pohon dapat tumbuh dengan baik, sedangkan pohon yang satunya tidak.
Sehingga, alangkah baiknya kita bersabar. Smart parents, memiliki anak senantiasa mempelajari pertumbuhan dan kebutuhannya dengan anak yang lain tidaklah sama.
Tentu saja kita tidak bisa menilai anak kita berhasil atau tidak jika kita belum melihat mereka tumbuh dewasa, bukan? Apple trees grow for 3-4 years, and pine trees grow for as long as 50 years. If every tree grows differently, so will our children. So is us.
Jika smart parents merasa butuh mampu berbahasa Inggris untuk mengajar anak, dan ingin mengetes sejauh mana kemampuan bahasa Inggris, smart parents bisa melakukan tes kemampuan di sini. Gratis dan dapat sertifikat, lho!”
Cara Mengajar Bahasa Inggris untuk Anak
1. Learn Together (Belajar Bersama)
Biasanya, ketika kita ingin mengajarkan sesuatu, kita harus menguasai apa yang akan diajarkan. Misalnya matematika, kita harus menguasai ilmu tersebut sebelumnya. Tapi apakah mengajarkan bahasa juga demikian?
Tentu jika kita mampu berbahasa Inggris, anak kita dapat lebih mudah mempelajarinya. Tetapi jika kita tidak bisa berbahasa Inggris, bukan berarti kita tidak memiliki kesempatan untuk mengajari mereka.
Smart parents, let’s remember what we already knew. Young children learn by imitating their environment. Ketika kita tidak bisa berbahasa Inggris tetapi ingin mengajarkan anak bahasa tersebut, kita belajar saja.
Jika kita merasa senang mempelajari bahasa Inggris meskipun sudah dewasa, tidak takut gagal atau malu, anak akan melihat bahwa kegiatan belajar merupakan aktivitas yang menyenangkan dan akan membuat kedekatan dengan orang tua semakin dekat.
Selain itu, kita tidak perlu repot-repot memaksa anak untuk belajar, karena sedari kecil kita sudah menunjukkan bahwa belajar adalah kegiatan yang menyenangkan.
2. Play Games in English (Bermain dalam Bahasa Inggris)
Selain mengimitasi lingkungan, bermain merupakan media belajar yang anak-anak gunakan secara alamiah. Mungkin kegiatan bermain tidak kita lihat sebagai sesuatu yang penting bagi anak-anak.
Namun sejatinya, untuk mereka berkebalikan. Dalam bermain anak akan belajar bagaimana bersosialisasi, bagaimana mereka harus berbagi, dan kebutuhan mendasar lainnya yang akan mempengaruhi tumbuh kembang anak.
When our children play, we can use this opportunity to teach them English.
Misalnya anak sedang bermain petak umpet, kita yang sedang menjaga dapat menghitung dalam bahasa Inggris. Atau anak bermain kertas lipat, kita bisa memberi instruksi dalam bahasa Inggris.
Dengan begini, anak kita dapat mempelajari bahasa Inggris selagi mempelajari hal mendasar yang mereka butuhkan.
3. Singing Songs in English (Menyanyikan Lagu Bahasa Inggris)
Tidak hanya musik membantu mereka menghapal kata-kata, anak-anak juga menyukainya. Mendengarkan atau menyanyikan lagu dalam bahasa Inggris dapat menjadi teknik mengajar yang baik.
Selain itu, kegiatan menyanyi atau mendengarkan lagu bersama dapat menjadi kegiatan bermain bersama anak. Kita dapat mencarinya di Youtube atau kita bisa menyanyikan lagu buatan kita sendiri.
The more we sing the song together with our children, the higher the chance they will learn the song by heart.
4. Read Children Books in English (Membacakan Buku dalam Bahasa Inggris)
Membaca buku tidak hanya membuat anak belajar membaca atau menulis saja. Ada hal yang tidak kalah penting dalam kegiatan membaca buku anak, yaitu melatih daya imajinasi dan kreativitas mereka.
Membacakan cerita anak dalam bahasa Inggris dapat juga membantu mereka untuk memahami makna dan pengucapan dalam bahasa Inggris. Usually, children’s stories contain common phrases so children will easily understand and memorize them.
5. Use English to Daily Activities (Gunakan Bahasa Inggris ke Aktivitas Sehari-hari)
We need to remember that in early childhood, children absorb everything they see and hear like sponges. Maka dari itu hal yang sudah kita ketahui bahwa jangan berkata kasar atau berperilaku tidak baik di depan anak-anak.
Namun jika dilihat dari sisi yang lain, anak akan dengan mudah mempelajari sesuatu sehingga kita sebenarnya tidak memerlukan perlakuan khusus untuk mengajarkan anak bahasa Inggris.
Kita cukup menyertakan bahasa Inggris ke aktivitas sehari-hari. Sesederhana ketika sedang berbelanja, jalan-jalan ke taman, kita hanya menamai benda-benda yang dilihat anak dalam bahasa ibu dan bahasa Inggris.
6. Play Cartoons and Children Shows in English (Menonton Kartun dan acara Anak dalam Bahasa Inggris)
Menggunakan teknologi digital terhadap pembelajaran bahasa Inggris terhadap anak kita, seperti menonton kartun, sebenarnya tidak terlalu direkomendasikan. Meskipun kartun menggunakan bahasa sederhana yang dapat ditangkap oleh anak, sehingga dapat membantu mereka belajar bahasa Inggris terdapat dampak buruk dari teknologi digital.
Saat anak-anak masih muda, mereka perlu mempelajari bagaimana bersosialisasi terlebih dahulu. Ada banyak sekali kasus terpaparnya anak terhadap teknologi, yang membuat anak menderita speech delay, ketergantungan terhadap gadget, dan lain-lain.
Namun tidak dapat dipungkiri bahwa kita sudah dikelilingi oleh teknologi, dan kebutuhan kita akan teknologi semakin meningkat.
Agar kita dapat menanggulangi dampak buruk dari teknologi digital selagi menjadikannya media belajar untuk anak, kita dapat memberikan batas waktu mereka.
Misalnya dalam seminggu maksimal 3 kali. Dalam sekali menonton maksimal 30 menit. Dengan demikian, anak tidak akan terlalu terpapar oleh teknologi, tapi mereka dapat mempelajari bahasa Inggris.
—
Mengajar anak bahasa Inggris bukanlah perkara yang mudah, meskipun setelah mengetahui teknik mengajar yang sederhana, kita akan dihadapi dengan berbagai kesulitan.
Entah itu dari lingkungan terdekat kita, yang kerap mempertanyakan apakah anak sudah mampu berbahasa Inggris. Atau kita terusik dengan anak tetangga, teman dan sebagainya yang sudah mahir. Kita menjadi mempertanyakan diri apakah sudah cukup.
Tanpa disadari jika kita masih memikirkan hal-hal tersebut, kita dapat memaksakan anak mempelajari sesuatu yang seharusnya tidak perlu dipaksakan. Alih-alih anak merasa senang dalam mempelajari bahasa Inggris, mereka bisa jadi tertekan karena tindakan kita yang didasari oleh ketakutan.
That’s why dear smart parents, you only need to breathe.
Ingat kembali bahwa setiap anak itu unik. Sebagian anak mungkin dapat langsung berbicara bahasa Inggris dengan fasih sejak kecil. Sebagian lagi tidak, tapi mereka bisa melakukan sesuatu hal lain lebih baik daripada mereka yang berbicara bahasa Inggris dengan fasih.
Remember to teach our children everything out of love, gratitude and happiness. Hindari mengajarkan anak semuanya dikarenakan takut tertinggal.
Sejatinya, hidup bukanlah tentang siapa yang paling pertama. Tetapi siapa yang dapat berkontribusi pada dunia. Try to live a little. You’ve done enough, and your children are going to be okay.
Selain mengajarkan anak bahasa Inggris dengan tips-tips di atas, smart parents dapat juga mendaftarkan si kecil ke English Academy jenjang Dasher. Pembelajaran di jenjang ini sudah disesuaikan untuk anak kita yang berusia 3-6 tahun. Ayo coba kelas gratisnya sekarang juga!
Referensi:
The Culture Kid. ND. 10 Easy Ways to Teach Your Child a Foreign Language at Home From 0-8 Years. (online at) https://www.theculturedkid.com/blog/nurture-language-development [accessed 18 April 2022]