55 Istilah-Istilah Saham Bahasa Inggris dan Penjelasannya

Istilah Saham Bahasa Inggris

Saham merupakan salah satu investasi yang bisa kasih kamu banyak keuntungan. Supaya makin cuan, ayo pelajari dulu istilah-istilah saham dalam bahasa Inggris di artikel ini ya!

As we know, investment adalah istilah yang identik dengan kegiatan menanam modal untuk mendapat keuntungan di masa depan. Nah, salah satu jenis investasi yang populer adalah saham. Namun, sebelum mencobanya, kamu perlu mempelajari dulu istilah-istilah saham dalam bahasa Inggris.

Why? Melalui langkah ini, hopefully ke depannya kamu dapat meminimalisir berbagai jenis kerugian dan menghindari aktivitas investasi abal-abal

Oh ya, di dunia investasi, istilah yang digunakan memang dominan berbahasa Inggris. Jadi, selain bisa jadi bekal untuk terjun di dunia saham, artikel ini juga akan menambah English vocabulary kamu.

English Academy akan mengawali artikel ini dengan definisi saham terlebih dahulu. Simak sampai tuntas ya!

 

Pengertian Saham (Stock)

Stock adalah istilah saham dalam bahasa Inggris, tetapi beberapa orang menyebutnya juga dengan share. Apa bedanya? Stock merupakan versi American English, sementarara share adalah versi British English.

Lanjut, saham adalah tanda penyertaan kepemilikan atau modal seseorang / perusahaan yang terdapat dalam suatu perusahaan atau Perseroan Terbatas (PT).

Dalam hal ini, pemegang saham memiliki hak atas bagian dari laba perusahaan serta memiliki hak suara dalam keputusan-keputusan penting dalam perusahaan tersebut. 

Saham sering diperdagangkan di pasar saham, di mana harganya dapat naik atau turun berdasarkan permintaan dan penawaran dari para investor. 

Ketika harga saham naik, kamu akan mendapat keuntungan berupa dividen dan capital gain.

Namun, investasi saham pun cukup berisiko. Pasalnya, nilai saham bersifat fluktuatif. Hal ini bergantung pada kinerja perusahaan dan kondisi pasar secara keseluruhan.

Maka dari itu, sebelum memutuskan investment, kamu wajib research terlebih dahulu mengenai perusahaannya dan bagaimana track record kinerja mereka. Jangan sampai loss, ya!

Baca Juga: American English vs British English: 7 Perbedaan & Contohnya

 

Istilah-istilah Saham dalam Bahasa Inggris, Lengkap dengan Penjelasannya!

Untuk mempermudah belajar terkait saham, kamu bisa menyimak pengertian dari berbagai istilah saham di bawah ini!

1. Stock (Saham)

Seperti penjelasan di atas, saham adalah instrumen keuangan yang mewakili kepemilikan sebagian dari suatu perusahaan. Sebagai contoh, jika kamu membeli saham dari perusahaan ABC, artinya kamu menjadi bagian dari kepemilikan perusahaan tersebut. 

 

2. Market Capitalization (Kapitalisasi Pasar)

Market capitalization merupakan nilai total semua saham suatu perusahaan yang beredar di pasar. Hal ini dihitung dengan mengalikan harga saham dengan jumlah saham yang beredar. 

Misalnya, jika perusahaan ABC memiliki 1 juta saham yang beredar dan harga sahamnya Rp 1.000 per saham, maka kapitalisasi pasar perusahaan tersebut adalah Rp 1 miliar. 

 

3. Dividends (Dividen)

Dividen merupakan hal yang selalu ditunggu-tunggu oleh para investor. Dividen adalah bagian dari laba perusahaan yang dibagikan kepada pemegang saham. Biasanya dibagikan secara periodik, seperti per kuartal atau per tahun. 

Ringkasnya, dividen adalah salah satu keuntungan yang didapat investor sebagai pengembalian atas investasinya.

 

4. Initial Public Offering (IPO)

Siapa yang masih ingat ketika Gojek dan Tokopedia meluncurkan IPO mereka? Sudah tahu apa itu IPO? Jadi, IPO atau initial public offering terjadi ketika sebuah perusahaan pertama kali menawarkan sahamnya kepada publik untuk dibeli. 

Ini adalah cara bagi perusahaan untuk mendapatkan modal baru dengan menjual saham kepada investor. 

 

5. Earnings per Share (EPS)

Earning per share yaitu istilah yang digunakan untuk mengukur profitabilitas suatu perusahaan per saham yang dihitung dengan membagi total laba bersih perusahaan dengan jumlah saham yang beredar. Semakin tinggi EPS, semakin menguntungkan perusahaan bagi pemegang saham. 

 

6. Bear Market (Pasar Beruang)

Pasar beruang atau bear market merujuk pada kondisi pasar di mana harga saham secara umum cenderung menurun. Kondisi ini sering terjadi saat ekonomi melambat dan investor cenderung menjual saham mereka untuk menghindari kerugian lebih lanjut. 

 

7. Bull Market (Pasar Banteng)

Kebalikan dari bear market, istilah bull market atau pasar banteng adalah kondisi pasar di mana harga saham secara umum cenderung naik. Tentunya hal ini biasanya terjadi ketika ekonomi tumbuh dan investor optimis tentang prospek pasar. 

 

8. Blue Chip Stocks (Saham Blue Chip)

Saham blue chip merujuk pada saham-saham dari perusahaan besar, mapan, dan stabil. Biasanya perusahaan-perusahaan ini memiliki catatan keuangan yang kuat dan dianggap sebagai investasi yang relatif aman. 

Contoh di Indonesia yang termasuk blue chip stocks ada dari Bank Mandiri atau Telkom Indonesia. 

 

Semua bisa bahasa Inggris dalam waktu 3 bulan! Emang bisa?
Bisa kalau belajarnya di English Academy pakai kurikulum internasional Cambridge! Konsultasi gratis buat tahu caranya!

CTA English Academy Konsultasi Gratis

 

9. Volatility (Volatilitas)

Volatilitas mengacu pada tingkat fluktuasi harga saham dari waktu ke waktu. Volatilitas tinggi berarti harga saham berubah secara drastis dalam jangka waktu singkat, sementara volatilitas rendah menunjukkan perubahan harga yang lebih stabil. 

 

10. Dividend Yield (Imbal Hasil Dividen)

Dividend yield diartikan sebagai persentase dari dividen tahunan yang dibayarkan oleh sebuah perusahaan dibandingkan dengan harga saham saat ini. Melalui imbal hasil dividen,investor dapat mengetahui berapa banyak dividen yang mereka terima relatif terhadap harga saham. 

Contoh perhitungan dividend yield adalah jika sebuah saham membayar dividen tahunan sebesar Rp 500 per saham, dan harga saham saat ini adalah Rp 10.000 per saham, maka dividend yield-nya adalah (500 / 10.000) x 100% = 5%.

Baca Juga: 39 Istilah-Istilah Dunia Kerja dalam Bahasa Inggris dan Artinya

 

11. Stock Split (Pemecahan Saham)

Jika sebuah perusahaan membagi saham yang ada menjadi lebih banyak saham dengan harga yang lebih rendah, maka ini disebut dengan stock split. Pemecahan saham tidak mempengaruhi nilai total perusahaan, tetapi membuat saham lebih terjangkau bagi investor. 

Contohnya, saat ini, perusahaan Telkom Indonesia melakukan stock split dengan rasio 1:2, di mana setiap saham lama diganti dengan dua saham baru dengan harga setengahnya. 

 

12. Market Order (Perintah Pasar)

Perintah pasar atau market order adalah instruksi yang diberikan oleh seorang investor kepada broker untuk membeli atau menjual saham pada harga terbaik yang tersedia saat itu di pasar. Tujuannya adalah memastikan bahwa transaksi dapat dilakukan segera dengan harga pasar yang berlaku. 

 

13. Limit Order (Perintah Batasan)

Beda dengan market order, limit order berfungsi sebagai instruksi dari investor pada broker untuk menunggu hingga harga saham mencapai harga spesifik atau lebih baik sebelum dublin atau dijual. Melalui limit order, para pemegang saham mampu mengontrol harga yang mereka bayarkan atau terima untuk sahamnya.

 

14. Broker (Makelar)

Broker merupakan perantara yang memfasilitasi perdagangan saham antara investor dan pasar saham. Mereka menerima perintah dari investor dan mengeksekusi perdagangan atas nama broker itu sendiri. Di Indonesia, ada beberapa broker saham terkemuka seperti Mandiri Sekuritas, dan Indo Premier Securities.

 

15. Stock Exchange Traded Funds (ETFs)

ETF adalah dana investasi yang diperdagangkan di bursa saham seperti saham biasa. ETF biasanya melacak indeks pasar saham tertentu atau kumpulan aset lainnya. Investor dapat membeli atau menjual ETF seperti saham biasa. Contoh di Indonesia adalah ETF yang melacak IHSG (Indonesia Composite Index). 

 

16. Circuit Breaker (Penghenti Darurat)

Circuit breaker, yaitu istilah yang biasa hadir ketika ada mekanisme untuk menghentikan perdagangan saham sementara saat terjadi fluktuasi harga yang terlalu besar dalam waktu singkat. 

Hal ini bertujuan untuk mencegah terjadinya penurunan harga yang ekstrem dan memberikan waktu bagi investor untuk mengevaluasi situasi. Di Indonesia, BEI memiliki aturan tentang penghentian darurat untuk menjaga stabilitas pasar saham. 

 

17. Proxy Voting (Pemungutan Suara Pengganti)

Proxy voting adalah proses di mana pemegang saham memberikan hak suara mereka kepada pihak lain untuk memilih dalam rapat pemegang saham atau RUPS (rapat umum pemegang saham). 

Proxy voting kerap digunakan ketika seorang investor tidak dapat menghadiri rapat pemegang saham secara langsung. 

 

18. Short Selling (Penjualan Pendek)

Salah satu strategi yang digunakan investor di dunia saham adalah short selling, yaitu kondisi di mana investor meminjam saham dan menjualnya dengan harapan dapat membelinya kembali dengan harga yang lebih rendah di masa depan. 

Perlu diketahui bahwa, di Indonesia, short selling diatur oleh BEI (bursa efek Indonesia) dan harus dilakukan melalui broker yang berwenang.

 

19. Preferred Stock (Saham Preferen)

Saham preferen adalah jenis saham yang memberikan hak istimewa kepada pemegangnya dibandingkan dengan saham biasa. Misalnya, pemegang saham preferen biasanya memiliki prioritas dalam pembayaran dividen dan likuidasi. 

 

20. Common Stock (Saham Biasa)

Di Indonesia, common stock atau saham biasa menjadi jenis saham yang paling umum dibeli oleh investor. Jenis saham ini dapat memberikan hak kepemilikan dan partisipasi dalam keuntungan perusahaan kepada pemegangnya. 

Meskipun pemegang saham biasa tidak memiliki prioritas dalam pembayaran dividen atau likuidasi seperti saham preferen, mereka tetap memiliki hak untuk memberikan suara dalam rapat pemegang saham, kok.

 

21. Market Maker (Pembuat Pasar)

Market maker merupakan pihak yang menyediakan likuiditas di pasar saham dengan selalu siap membeli atau menjual saham. Mereka membantu memastikan bahwa ada cukup pembeli dan penjual di pasar untuk memfasilitasi perdagangan. Di Indonesia, market maker dapat berperan dalam menjaga likuiditas saham-saham tertentu di BEI. 

 

22. Day Trading (Perdagangan Harian)

Ketika kamu membeli dan menjual saham dalam satu hari untuk memperoleh keuntungan dari fluktuasi harga saham yang cepat, maka hal tersebut dikenal dengan istilah day trading

Namun, day trading memerlukan pemahaman yang kuat tentang pasar dan analisis teknis. Di negara kita tercinta ini, perdagangan harian dapat dilakukan oleh investor individu atau institusional. Oh ya, aktivitas yang satu ini tampaknya tidak dianjurkan untuk pemula, ya!

 

23. Diversification (Diversifikasi)

Diversifikasi adalah strategi investment yang melibatkan penyebaran dana ke berbagai aset atau sektor untuk mengurangi risiko. Dengan memiliki portofolio yang terdiversifikasi, investor dapat mengurangi paparan mereka terhadap risiko tertentu dan meningkatkan peluang mendapatkan pengembalian yang seimbang. 

Fyi, investor di Indonesia sering disarankan untuk melakukan diversifikasi portofolio mereka dengan berinvestasi dalam saham-saham dari berbagai sektor ekonomi. 

 

24. Dividend Reinvestment Plan (DRIP)

DRIP atau dividend reinvestment plan merujuk pada program yang memungkinkan pemegang saham untuk secara otomatis menggunakan dividen yang diterima dengan membeli lebih banyak saham dari perusahaan yang sama. 

Melalui DIRP, investor dapat memperluas kepemilikan saham secara bertahap tanpa harus menambahkan dana tambahan. Namun, strategi ini masih belum banyak dilakukan di Indonesia, guys.

 

25. Capital Gain (Keuntungan Modal)

Capital gains adalah keuntungan yang diperoleh dari selisih antara harga jual dengan harga beli suatu aset investasi, seperti saham atau properti. Misalnya, jika seseorang membeli saham seharga Rp 1.000 dan kemudian menjualnya seharga Rp 1.500, maka ia akan mendapatkan capital gain sebesar Rp 500. 

 

26. Capital Loss (Kerugian Modal)

Sebaliknya, capital losses adalah kerugian yang dialami ketika harga jual suatu aset lebih rendah daripada harga belinya. Contoh, kamu membeli saham seharga Rp 1.000 dan kemudian menjualnya seharga Rp 800, artinya kamu mengalami capital loss sebesar Rp 200.

 

27. Assets (Aset)

Assets adalah segala sesuatu yang dimiliki oleh perusahaan atau individu yang memiliki nilai ekonomi. Ini bisa termasuk saham, obligasi, properti, dan uang tunai. Aset merupakan sumber daya yang dapat digunakan untuk menghasilkan pendapatan atau memberikan manfaat di masa depan. 

 

28. Principal (Pokok)

Principal adalah jumlah uang yang diinvestasikan atau dipinjamkan, yang kemudian diharapkan akan menghasilkan pendapatan atau keuntungan di masa depan. Misalnya, dalam investasi obligasi, principal adalah jumlah uang yang dipinjamkan kepada penerbit obligasi dan akan dikembalikan kepada pemegang obligasi pada jatuh tempo.

 

29. Bonds (Obligasi)

Sebelumnya kita sudah banyak membahas obligasi. Jadi, obligasi atau bonds adalah surat utang yang diterbitkan oleh pemerintah atau perusahaan untuk mendapatkan dana pinjaman dari investor. 

Nantinya, pemegang obligasi akan mendapat pembayaran bunga secara berkala dan pengembalian pokok pada jatuh tempo. Obligasi dianggap sebagai instrumen investasi yang lebih aman dibandingkan dengan saham karena memiliki tingkat risiko yang lebih rendah. 

 

30. Rate of Return (Imbal Hasil)

Rate of return merupakan persentase pengembalian atau keuntungan yang diperoleh dari sebuah investasi selama periode tertentu. Imbal hasil yang satu ini memberi ukuran kinerja investasi dan dapat dihitung sebagai rasio antara keuntungan bersih dengan jumlah modal awal yang diinvestasikan. Semakin tinggi tingkat pengembalian, semakin menguntungkan investasi tersebut. 

Ingat, rate of return berbeda dengan dividen yield. Berikut contoh penghitungannya:

Jika seseorang menginvestasikan Rp 10 juta dalam saham dan akhir tahun nilainya menjadi Rp 12 juta, maka rate of return-nya adalah ((12 juta – 10 juta) / 10 juta) x 100% = 20%.

 

31. Stock Market (Pasar Saham)

Sering dengar soal Bursa Efek Indonesia lias BEI? Yap, BEI merupakan pasar saham utama di Indonesia. Pasar saham atau stock market adalah tempat di mana saham-saham dari berbagai perusahaan diperdagangkan. 

Di sini, pada investor dapat membeli atau menjual saham mereka, dan harganya pun ditentukan oleh penawaran dan permintaan dari para investor.

 

32. Lot

Di dunia saham, kamu akan sering dengar pertanyaan seperti, “Saham X harga 1 Lot-nya berapa?” Hmm, jadi apa itu Lot? Lot dalam konteks pasar saham mengacu pada jumlah saham yang diperdagangkan dalam satu transaksi. 

Satu lot biasanya memiliki jumlah saham yang telah ditentukan, yang dapat bervariasi tergantung pada kebijakan bursa atau broker. Misalnya, satu lot saham mungkin terdiri dari 100 saham, sehingga jika seseorang membeli satu lot saham, mereka akan membeli 100 saham perusahaan tersebut. 

Lot digunakan untuk mempermudah perdagangan dan memungkinkan pengelolaan risiko yang lebih baik bagi investor.

 

33. Buying on Margin

Buying on margin adalah kondisi di mana seorang investor meminjam sebagian dari dana yang diperlukan untuk membeli saham dari broker mereka. Dalam hal ini, investor hanya perlu membayar sebagian kecil dari total nilai saham yang dibeli sebagai margin, sedangkan sisanya dipinjam dari broker. 

Strategi ini berfungsi untuk meningkatkan daya beli investor, sekaligus meningkatkan risiko karena mereka harus membayar bunga atas pinjaman dan margin call dapat terjadi jika nilai portofolio turun di bawah batas tertentu.

 

34. Brokerage Account (Akun Pialang)

Brokerage account merujuk pada sebuah rekening yang dibuka oleh investor dengan sebuah perusahaan pialang atau broker saham. Melalui rekening tersebut, pemegang saham dapat melakukan pembelian dan penjualan saham, obligasi, atau instrumen keuangan lainnya di pasar saham. 

Brokerage account juga biasanya digunakan untuk menyimpan dan melacak investasi investor serta menerima laporan transaksi dan informasi keuangan lainnya.

 

35. Halt

Halt adalah momen penghentian sementara perdagangan saham pada sebuah bursa atau pasar tertentu. Penghentian ini bisa terjadi karena berbagai alasan, seperti pengumuman berita penting tentang perusahaan terkait, ketidakstabilan pasar yang signifikan, atau masalah teknis yang mengganggu perdagangan. 

Selama masa halt, perdagangan saham dihentikan untuk memberikan waktu bagi investor untuk mengevaluasi situasi sebelum perdagangan dilanjutkan kembali.

 

Kosakata Tentang Saham dalam Bahasa Inggris Lainnya

Selain 35 istilah di atas, masih banyak kosakata dan istilah saham lainnya yang perlu kamu kuasai. Contohnya seperti:

1. Ask Price (Harga Penawaran): Harga di mana seseorang dapat membeli saham dari pasar.

2. Closing Price (Harga Penutup): Harga terakhir di mana saham diperdagangkan pada hari perdagangan tertentu. Ini adalah harga penutup yang digunakan untuk menghitung kinerja saham pada hari itu.

3. Bid (Penawaran): Harga di mana pembeli bersedia membayar untuk membeli saham. Ini adalah harga terbaik yang tersedia pada saat tertentu.

4. Spread: Selisih antara harga penawaran (ask price) dan harga penawaran (bid price).

5. Volume: Jumlah saham yang diperdagangkan dalam satu periode tertentu.

6. Market Cap (Kapitalisasi Pasar): Nilai total semua saham yang beredar dari suatu perusahaan, dihitung dengan mengalikan harga saham dengan jumlah saham yang beredar.

7. Ticker Symbol (Simbol Ticker): Kode unik yang digunakan untuk mengidentifikasi saham suatu perusahaan pada pasar saham.

8. Dividend Payout Ratio (Rasio Pembayaran Dividen): Persentase dari laba bersih perusahaan yang dibayarkan sebagai dividen kepada pemegang saham.

9. Blue Sky Laws: Peraturan keuangan yang bertujuan melindungi investor dari penipuan atau praktik penjualan saham yang tidak etis.

10. Long Position (Posisi Beli Panjang): Situasi di mana seorang investor membeli saham dengan harapan harga saham tersebut akan naik sehingga dapat dijual dengan keuntungan di masa depan.

11. Short Position (Posisi Jual Pendek): Situasi di mana seorang investor menjual saham yang tidak dimilikinya dengan harapan harga saham tersebut akan turun sehingga dapat dibeli kembali dengan harga yang lebih rendah di masa depan untuk mendapatkan keuntungan.

12. Margin Call: Pemberitahuan kepada seorang investor oleh broker bahwa margin akun mereka telah turun di bawah batas minimum yang diizinkan, dan mereka harus menambahkan dana ke akun mereka atau menutup posisi untuk menghindari risiko lebih lanjut.

13. Institutional Investor (Investor Institusional): Entitas besar seperti dana pensiun, perusahaan asuransi, atau dana investasi yang melakukan investasi besar dalam saham dan aset keuangan lainnya. Biasanya memiliki pengaruh besar dalam pasar saham.

14. Market Index (Indeks Pasar): Serangkaian saham yang digunakan sebagai representasi atau pengukuran kinerja pasar saham secara keseluruhan. Contohnya adalah IHSG (Indeks Harga Saham Gabungan) di Indonesia.

15. Current Ratio (Rasio Lancar): Rasio keuangan yang mengukur kemampuan sebuah perusahaan untuk membayar kewajiban jangka pendeknya dengan menggunakan aset lancar. Formula umumnya adalah aset lancar dibagi dengan kewajiban lancar. Semakin tinggi rasio ini, semakin sehat keuangan perusahaan.

16. Allotment (Penugasan): Proses di mana saham atau obligasi baru dialokasikan atau ditawarkan kepada investor yang mengajukan permintaan selama penawaran umum perdana (IPO) atau penawaran sekunder. Jumlah saham yang dialokasikan kepada setiap investor disebut sebagai allotment.

17. Underwriter (Penjamin Emisi): Pihak atau lembaga keuangan yang bertanggung jawab untuk membeli saham atau obligasi yang tidak terjual selama penawaran umum perdana (IPO) dan menjamin bahwa semua saham atau obligasi tersebut akan terjual.

18. Portofolio: Kumpulan investasi yang dimiliki oleh seorang individu atau entitas, seperti dana pensiun atau perusahaan. Portofolio bisa terdiri dari berbagai jenis aset, termasuk saham, obligasi, dan properti.

19. Quotation (Kutipan): Informasi tentang harga terbaru dari saham yang diperdagangkan di pasar saham. Kutipan umumnya mencakup harga penawaran (bid price), harga penawaran (ask price), dan volume perdagangan.

20. Trading Volume (Volume Perdagangan): Jumlah saham yang diperdagangkan dalam suatu periode waktu tertentu di pasar saham. Ini mencerminkan aktivitas perdagangan yang terjadi di pasar, yang dapat memberikan gambaran tentang minat dan partisipasi investor dalam saham tersebut.

Setelah mengenal puluhan istilah-istilah saham dalam bahasa Inggris di artikel ini, apakah kamu sudah yakin untuk “nyebur” di dunia saham?

Sebagai reminder, akan lebih baik untuk berinvestasi saham jika kondisi financial kamu sudah dalam keadaan stabil ya!

So, pastikan kebutuhan harianmu sudah tercukupi, dana darurat aman terkendali, barulah kemudian gunakan “uang dingin”-mu untuk berinvestasi.

Oh ya, banyak orang juga mengatakan bahwa jenis investasi yang paling baik adalah investasi leher ke atas, yaitu dengan cara menghabiskan uang dan waktu untuk mengembangkan ilmu dan skill yang dimiliki seseorang.

Nah, kalau kamu ingin mengasah keterampilan bahasa Inggris dalam aspek reading, listening, writing, dan juga speaking, saatnya untuk berinvestasi di kelas bahasa Inggris English Academy!

Kamu dapat mengakselerasi kemampuan tersebut di Kelas Professional English Academy. Terdapat pilihan kelas untuk group, team, semi-private, private, sampaicustom, lho! Yuk, temukan kelas yang cocok untukmu!

CTA English Academy for Professional

Referensi Gambar:

Teacher young instructor in office suit in the class with computer and whiteboard teaching. [daring]. Tautan: https://www.freepik.com/free-photo/teacher-young-instructor-office-suit-class-with-computer-whiteboard-teaching_26212516.htm#fromView=search&page=3&position=48&uuid=27c698f6-aa2b-4df9-ae46-db75f373f37e (Diakses: 7 Mei 2024)

Intan Aulia Husnunnisa

Intan Aulia Husnunnisa, biasa dipanggil Intan. Menikmati dunia SEO Content Writing sejak 2020. Semoga tulisanku bermanfaat!